Gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada malam tahun baru 2024 diduga disebabkan oleh aktivitas Sesar Lembang. Sesar Lembang ini merupakan sesar aktif sepanjang 30 kilometer di utara Kota Bandung, dengan jalur yang membentang dari Cimahi, Lembang, hingga Kota Bandung.
teknik-pandi-dalam-memilih-angka kemenangan-650-juta-pemain-ito5d rahasia-kombinasi-angka dengan-pola-ratu-malam cuan-besar-jackpot-togel-macau misteri-angka-kembar-di-togel menemukan-pola-hongkong-ahmad kejutan-togel-sydney-ito5d menang-besar-rp-800-juta-di-togel bawa-jackpot-togel-4d metode-gacor-paling-ampuh cara-bikin-bandar-takut jam-gacor-tembus-jepe simak-kisah-bettor-sukses pahami-simbol-wild-zeus update-bocoran-slot-gacor rumus-tembus-togel-hk situs-yang-lagi-populer temukan-waktu-tepat-menang link-taruhan-daring-bola kunci-maxwin-terbukti-ampuh cara-efektif-sweet-bonanza rtp-server-kamboja nikmati-sensasi-jackpot taruhan-bola-online
Setiap tahun, Sesar Lembang mengalami aktivitas dengan pergeseran antara 3-5 milimeter. Jenis sesar ini bergerak dengan pola geser ke kiri atau sinistral, namun ada juga titik-titik tertentu yang berbelok dengan pola gerak naik dan thrusting.
Sesar Lembang sebelumnya telah menyebabkan dua gempa besar pada abad ke-60 SM dan abad ke-15. Selain itu, gempa kecil juga pernah terjadi di wilayah Bandung pada tahun 2011, 2017, dan 2021.
Gempa bumi di Sumedang disebut sebagai gempa dangkal dengan kedalaman 10 kilometer, dan dideteksi dipicu oleh pergerakan sesar aktif. Sesar aktif merupakan patahan yang mengalami pergeseran relatif antar blok batuan. Wilayah yang dilalui oleh sesar aktif cenderung rawan terjadi gempa bumi.
Pulau Jawa sendiri memiliki enam sesar aktif, antara lain Sesar Lembang, Sesar Cimandiri, Sesar Opak, Sesar Baribis, Sesar Kendeng, dan Sesar Semarang. Penyebab terbentuknya sesar ini disebabkan oleh gaya pada batuan, baik itu gaya menekan, gaya menarik, maupun kombinasi keduanya, yang membuat batuan tidak mampu menahan gaya tersebut.
Gempa bumi tektonik yang mengguncang Sumedang memiliki kekuatan magnitudo 4,8, dengan episenter terletak di darat pada koordinat 6.85 LS dan 107.94 BT. Gempa ini dirasakan di beberapa daerah seperti Bandung, Garut, dan Subang, serta mengakibatkan terjadinya gempa susulan. Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hartanto, ST, MM, menyampaikan informasi ini melalui media sosial.