Jerawat merupakan salah satu masalah kulit wajah yang paling umum dialami banyak orang. Ada berbagai jenis jerawat dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Salah satu yang termasuk jerawat membandel adalah jerawat mendem atau nodul.
potensi-menang-scatter-hitam gunakan-scatter-hitam-mahjong senjata-rahasia-scatter-hitam peluang-jackpot-scatter hadiah-terbesar-mahjong elemen-simbol-scatter-hitam peluang-menang-15-menit kunci-jackpot-scatter-hitam simbol-kemenangan-tertinggi sensasi-kemenangan-mahjong-ways 4-teknik-gatot-kaca rahasia-kombinasi-cuan-ganda teknik-memancing-scatter-hitam cheat-slot-scatter-hitam pola-jitu-new-member cara-mencetak-hujan-scatter bocoran-agen-slot-terpercaya bongkar-trik-anti-zonk cara-meningkatkan-pola-gacor kunci-cuan-50-juta tentang-rtp-live-kini mahjong-wins-3-jadi-idola princcess-game-online-gacor beruntun-dari-pola-gacor membawa-maxwin-rp350-juta membuat-mahjong-ways-istimewa black-scatter-harta-karun pola-meledak-banjir-scatter dunia-permainan-digital tahun-2025-gate-of-glass-gate trik-cuan-lebih-manis panduan-lengkap-ganesha-gold slot-gacor-anti-ribet cara-cerdas-menang-gacor 5-trik-terbukti-ampuh 5-trik-wajib-dicoba pola-terbaru-scatter-hitam trik-dengan-modal-kecil panduan-sakti-selalu-menang cara-kunci-scatter-zeus
Jerawat jenis ini tumbuh di lapisan dalam kulit, menimbulkan benjolan di bawah permukaan kulit. Tentu saja, kehadiran jerawat mendem sangat mengganggu penampilan dan rasa percaya diri.
Lantas, sebetulnya apa itu jerawat mendem? Apa saja penyebab dan gejalanya? Serta bagaimana cara mengatasi jerawat mendem agar tidak kambuh lagi? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
[ez-toc]
Apa Itu Jerawat Mendem?
Jerawat mendem atau nodul adalah jenis jerawat yang terbentuk di lapisan dermis, yaitu lapisan kulit yang terletak di bawah epidermis atau lapisan terluar kulit.
Jerawat ini disebut mendem karena pertumbuhannya ke dalam kulit, bukan ke permukaan kulit. Sehingga, jerawat mendem tidak memiliki mata jerawat seperti komedo atau jerawat biasa.
Ciri khas jerawat nodul adalah munculnya benjolan keras di bawah permukaan kulit. Benjolan ini terasa nyeri atau sakit jika ditekan. Selain itu, kulit di sekitar jerawat tampak memerah akibat inflamasi atau peradangan di bawah kulit.
Umumnya, jerawat mendem berukuran lebih besar dibandingkan jerawat biasa. Jerawat ini juga bisa bertahan lebih lama, bahkan hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan jika tidak ditangani dengan tepat.
Nah, jika dilihat sekilas, sebenarnya jerawat mendem mirip dengan jenis jerawat lainnya yaitu jerawat kista atau cystic acne. Namun, keduanya tetap memiliki perbedaan.
Perbedaan mendasar jerawat kista dan mendem adalah kandungan di dalam benjolan jerawat. Jerawat kista berisi nanah atau pus, sementara jerawat mendem merupakan jaringan kulit yang meradang.
Oleh karena itu, jerawat kista akan terasa lebih lunak dibandingkan jerawat mendem jika ditekan. Jerawat mendem juga lebih dalam pertumbuhannya dibandingkan jerawat kista.
Apa Penyebab Jerawat Mendem?
Jerawat mendem bisa muncul karena beragam faktor pemicu. Beberapa di antara penyebab utama jerawat nodul adalah:
1. Hiperproduksi minyak atau sebum
Kulit yang berminyak rentan mengalami jerawat karena pori-pori mudah tersumbat oleh sebum dan sel kulit mati. Kondisi ini memicu pertumbuhan bakteri penyebab jerawat yaitu Propionibacterium acnes.
Hiperproduksi sebum di kulit umumnya disebabkan oleh hormon androgen. Ketidakseimbangan hormon ini bisa terjadi saat pubertas, menstruasi, kehamilan, atau pengobatan tertentu.
2. Peradangan dan infeksi bakteri
Propionibacterium acnes merupakan bakteri anaerob yang berperan dalam proses inflamasi pada jerawat nodul. Bakteri ini berkembang di dalam folikel rambut yang tersumbat.
Ketika bakteri ini berlebihan, akan memicu respon peradangan pada kulit. Peradangan yang berlarut menyebabkan nodul atau benjolan jerawat mendem.
3. Genetik
Faktor keturunan atau genetik juga berperan penting dalam kecenderungan mengalami jerawat. Jika orang tua memiliki riwayat jerawat parah, besar kemungkinan anak juga akan mengalaminya.
Hal ini terkait dengan produksi sebum dan respons inflamasi kulit akibat gen-gen tertentu yang diturunkan secara genetik.
4. Stres
Tingkat stres yang tinggi dapat memengaruhi hormone kortisol. Kortisol yang berlebihan bersama hormon androgen memicu kelenjar sebum memproduksi minyak berlebihan di kulit.
Alhasil, kulit jadi rentan mengalami jerawat karena pori-pori mudah tersumbat. Stres jangka panjang juga bisa memperparah peradangan pada jerawat.
5. Pola makan tidak sehat
Pola makan yang buruk dengan asupan tinggi lemak, gula, dan junk food dapat memicu jerawat. Beberapa makanan tertentu dikaitkan dengan peningkatan peradangan dan produksi minyak kulit.
Misalnya susu dan produk olahannya tinggi kandungan hormon, sementara makanan manis dan berminyak bisa memicu inflamasi.
6. Obat-obatan
Beberapa jenis obat-obatan tertentu dapat menyebabkan efek samping berupa timbulnya jerawat sebagai reaksi alergi obat. Misalnya kortikosteroid, obat epilipsi, dan obat pengendali gula darah.
Konsultasikan dengan dokter jika mengalami jerawat setelah menggunakan obat tertentu. Mungkin dibutuhkan obat alternatif yang tidak memicu jerawat.
7. Penggunaan kosmetik yang salah
Produk perawatan kulit seperti pelembab, sabun, toner, dan makeup harus dipilih dengan tepat. Produk yang tidak cocok bisa menyumbat pori dan memicu jerawat nodul.
Pilih kosmetik yang tidak mengandung bahan komedogenik dan cocok untuk jenis kulit berminyak. Hindari penggunaan makeup tebal yang bisa menyumbat pori-pori kulit.
8. Polusi
Paparan polusi udara dari asap kendaraan, asap rokok, maupun polutan lain bisa memicu timbulnya jerawat. Hal ini terkait sensitisasi kulit dan peningkatan peradangan akibat paparan polutan.
9. Menyentuh wajah dengan tangan kotor
Kebiasaan menyentuh wajah dengan tangan yang kotor bisa memindahkan kuman dan bakteri penyebab jerawat ke permukaan kulit. Sebisa mungkin hindari menyentuh wajah dengan tangan.
Gejala Jerawat Mendem yang Perlu Diketahui
Agar bisa segera ditangani, penting untuk mengenali gejala awal dari jerawat mendem. Beberapa tanda dan gejala jerawat nodul meliputi:
1. Muncul benjolan di bawah kulit
Ciri khas jerawat mendem adalah timbulnya benjolan keras atau simpul di bawah permukaan kulit. Benjolan ini terasa sakit atau nyeri saat ditekan.
2. Kulit di sekitar area jerawat tampak memerah
Jerawat mendem biasanya diikuti dengan ruam atau kemerahan pada area kulit di sekitarnya. Ini menandakan adanya peradangan atau inflamasi di bawah kulit.
3. Rasa nyeri dan iritasi
Jerawat mendem seringkali terasa nyeri dan menimbulkan rasa tidak nyaman pada kulit. Rasa nyeri bisa semakin terasa jika jerawat tertekan atau tersentuh.
4. Tidak ada mata jerawat
Karena berada di lapisan dalam kulit, jerawat nodul tidak memiliki mata putih atau hitam seperti komedo. Jerawat mendem hanya berupa benjolan tanpa mata jerawat.
5. Bisa muncul bersama jerawat biasa
Jerawat mendem kadang timbul bersamaan dengan jerawat jenis lain seperti jerawat batu, kista, atau komedo. Namun, jerawat mendem tetap memiliki ciri yaitu berupa benjolan di bawah kulit.
6. Bisa bertahan lama
Jerawat mendem umumnya memerlukan waktu yang lebih lama untuk sembuh dibandingkan jerawat biasa. Ia bisa bertahan selama beberapa minggu atau bulan jika tidak ditangani dengan tepat.
Cara Mengobati dan Menghilangkan Jerawat Mendem
Jerawat mendem cenderung lebih sulit diobati dibandingkan jenis jerawat lainnya. Dibutuhkan penanganan khusus agar jerawat nodul bisa sembuh dan tidak meninggalkan bekas atau noda.
Beberapa cara mengatasi jerawat mendem yang bisa dilakukan, meliputi:
1. Konsultasi dokter kulit
Langkah pertama saat mengalami jerawat mendem adalah berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit. Dokter akan menganalisis penyebab jerawat dan memberikan pengobatan yang tepat.
Pengobatan jerawat nodul harus diawasi dokter agar tidak berisiko menimbulkan efek samping atau resistensi obat. Jangan sekali-sekali mencoba mengatasinya sendiri dengan cara berbahaya seperti memencet jerawat.
2. Antibiotik
Salah satu pengobatan utama untuk jerawat nodul adalah antibiotik oral atau topikal. Antibiotik bekerja membunuh bakteri penyebab jerawat serta mengurangi peradangan.
Jenis antibiotik yang sering diresepkan adalah tetrasiklin, eritromisin, atau doksisiklin. Namun, penggunaan antibiotik harus hati-hati di bawah pengawasan dokter.
3. Obat anti-inflamasi
Obat jerawat yang mengandung bahan anti-inflamasi seperti benzoil peroksida, asam salisilat, dan adapalen juga efektif mengurangi peradangan pada jerawat nodul.
Obat ini tersedia dalam bentuk krim, gel, losion, atau spot treatment yang diaplikasikan langsung ke area jerawat.
4. Retinoid
Krim atau gel yang mengandung retinoid bisa membantu mengangkat sel kulit mati penyumbat pori serta mempercepat regenerasi kulit. Acne creams containing retinoids can help unclog pores by peeling off dead skin cells and speeding up skin regeneration.
Jenis retinoid yang sering digunakan adalah tretinoin, adapalene, tazarotene, isotretinoin, dan alitretinoin. Namun, produk ini bisa menyebabkan kulit kering dan iritasi sehingga harus digunakan secara hati-hati.
5. Obat kontrasepsi oral
Pil KB merupakan pilihan pengobatan jerawat nodul akibat fluktuasi hormonal pada wanita. Obat ini membantu mengurangi produksi hormon androgen yang memicu kelenjar minyak berlebihan.
Pilihan pil KB untuk mengatasi jerawat di antaranya yang mengandung drospirenon dan etinilestradiol. Namun, penggunaannya harus berdasarkan rekomendasi dokter.
6. Terapi laser
Terapi laser merupakan salah satu prosedur medis yang digunakan untuk mengatasi jerawat kronis dan mendem. Sinar laser mampu menghancurkan kantong jerawat dan bakteri penyebabnya.
Prosedur ini juga efektif mengurangi peradangan, memperkecil pori-pori, dan membantu penyembuhan jerawat. Meski demikian, terapi laser cukup mahal dan berisiko jika dilakukan sembarangan7. Cryotherapy
Cryotherapy adalah prosedur mengatasi jerawat dengan cara membekukannya menggunakan nitrogen cair dingin. Cara kerjanya dengan mematikan bakteri penyebab jerawat dan merusak folikel rambut penyebab peradangan.
Prosedur ini bisa menyembuhkan jerawat dalam satu kali perawatan serta tidak beresiko jika dilakukan oleh dokter ahli. Namun, cryotherapy bisa menimbulkan rasa nyeri dan kemerahan sementara pada kulit.
8. Chemical peel
Chemical peel merupakan perawatan kulit untuk mengangkat sel-sel kulit mati penyumbat pori yang memicu jerawat mendem. Bahan kimia pengelupas seperti AHA, BHA, atau TCA, digunakan pada prosedur ini.
Chemical peel mampu membersihkan kulit hingga lapisan dalam sehingga menyingkirkan jerawat bersama sel-sel kulit rusak. Prosedur ini idealnya dilakukan di klinik kecantikan atau rumah sakit.
9. Perawatan alami di rumah
Selain prosedur medis di atas, lakukan perawatan alami untuk jerawat di rumah sebagai terapi pelengkap, seperti:
- Kompres air dingin untuk mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri
- Masker bengkoang untuk mengangkat sel kulit mati
- Minum obat herbal antiinflamasi seperti temulawak dan kunyit
- Konsumsi makanan tinggi vitamin dan antioksidan
- Olahraga teratur untuk mengurangi stres
- Istirahat cukup dan hindari begadang
- Membersihkan wajah 2 kali sehari dengan sabun yang lembut
- Gunakan pelembab non-komedogenik setelah mencuci wajah
Tips Mencegah Kembalinya Jerawat Mendem
Setelah berhasil menyembuhkan jerawat mendem, kita tentu tidak mau jika jerawat nodul itu kambuh lagi. Untuk mencegah kambuhnya jerawat mendem, terapkan tips-tips berikut ini:
1. Jaga kebersihan wajah
Rutin membersihkan wajah setidaknya 2 kali sehari, pagi dan malam hari. Gunakan pembersih wajah yang lembut dan jangan terlalu sering menggosok wajah. Setelahnya, gunakan toner dan pelembab yang sesuai dengan jenis kulit.
2. Hindari penggunaan produk berbahan kimia keras
Produk perawatan wajah seperti scrub atau masker yang mengandung bahan kimia keras dapat merusak lapisan kulit dan memperparah jerawat. Pilihlah produk perawatan berbahan alami yang lebih aman.
3. Kurangi makeup
Hindari penggunaan makeup yang berlebihan apalagi menginapkan makeup saat tidur. Makeup tebal bisa menyumbat pori-pori dan memicu kambuhnya jerawat. Bersihkan wajah sebelum tidur untuk menghilangkan sisa makeup.
4. Tetapkan pola makan sehat
Konsumsi makanan yang mengandung antioksidan, vitamin, dan mineral yang cukup. Serta batasi makanan berlemak, manis, dan junk food yang dapat memicu jerawat. Minum air putih yang cukup setiap hari.
5. Olahraga teratur
Berolahraga secara rutin dapat mengurangi stres dan menyeimbangkan hormon dalam tubuh. Stres dan hormon yang tidak seimbang adalah pemicu jerawat. Lakukan olahraga 30-60 menit per hari.
6. Istirahat yang cukup
Kurang tidur dapat memicu stres dan meningkatkan kadar hormon kortisol. Pastikan mendapatkan tidur 7-8 jam per hari untuk menjaga keseimbangan hormon dan mencegah kambuhnya jerawat.
7. Periksakan diri ke dokter
Konsultasikan kondisi kulit wajah secara berkala ke dokter kulit untuk memantau perkembangan jerawat. Dokter dapat memberikan saran produk perawatan kulit atau obat yang tepat.
8. Hindari faktor pencetus jerawat
Cegah faktor-faktor yang dapat memicu timbulnya jerawat kembali seperti stres berlebihan, kurang tidur, polusi, atau cuaca yang ekstrem.
Demikian beberapa tips agar jerawat mendem tidak timbul kembali setelah berhasil diobati. Dengan menerapkan pola hidup sehat dan perawatan yang tepat, jerawat nodul dapat dicegah kambuh.