Jerman Timur, yang pernah berdiri dari 1949 hingga 1990, terkenal dengan keterbelakangannya dibandingkan dengan Jerman Barat. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apa yang menyebabkan Jerman Timur tertinggal?
rekomendasi-pola-untuk-wwg pola-minimalis-mahjong-wins3 trik-hindari-tidak-boncos pola-slot-revolusioner cara-jitu-bikin-tagih mudah-meraih-kemenangan legenda-naga-scatter-hitam menang-besar-di-mahjong-ways gas-menang-terus-skill-mahjong zeus-king-of-gods-dewa-petir prediksi-pola-scatter-hitam trik-rahasia-lucky-neko pola-bikin-anda-ketagihan 4-top-pola-kemenangan kupas-tuntas-cara-freespin kisah-inspiratif-shio-kelinci pola-trik-pro-olympus solusi-jitu-scatter-emas 4-slot-pasti-maxwin rtp-mahjong-ways
Pilihan Jawaban:
a. Kalah bersaing dengan Jerman Barat
b. Adanya belenggu komunisme
c. Adanya belenggu kapitalisme
d. Dianutnya sistem ekonomi pasar bebas
e. Kurangnya campur tangan pemerintah
Jawaban:
Jawaban yang paling tepat adalah b. Adanya belenggu komunisme.
Berikut penjelasannya:
1. Ekonomi Terpusat dan Terencana
Jerman Timur menerapkan sistem ekonomi terpusat dan terencana, di mana pemerintah mengendalikan semua aspek ekonomi. Hal ini menyebabkan inefisiensi, lambatnya inovasi, dan kurangnya pilihan bagi konsumen.
2. Kurangnya Insentif dan Motivasi
Sistem komunis di Jerman Timur tidak memberikan insentif yang cukup bagi rakyatnya untuk bekerja keras dan berinovasi. Hal ini menyebabkan rendahnya produktivitas dan kualitas barang-barang yang diproduksi.
3. Keterbatasan Akses Informasi dan Teknologi
Pemerintah Jerman Timur membatasi akses rakyatnya terhadap informasi dan teknologi dari luar negeri. Hal ini membuat mereka tertinggal dalam perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.
4. Pembatasan Kebebasan
Pemerintah Jerman Timur juga membatasi kebebasan rakyatnya, termasuk kebebasan berekspresi dan bepergian. Hal ini membuat banyak orang berbakat yang meninggalkan Jerman Timur untuk mencari kehidupan yang lebih baik di negara lain.
Kesimpulan:
Keterbelakangan Jerman Timur primarily disebabkan oleh sistem komunis yang diterapkan di negara tersebut. Sistem ini terbukti tidak efisien, tidak memberikan insentif bagi rakyatnya, dan menghambat perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.