Stunting vs Gizi Buruk: Pahami Perbedaan untuk Kesehatan Anak

Anak dengan pertumbuhan terhambat dan kondisi kesehatan yang kurang baik seringkali dikaitkan dengan stunting dan gizi buruk. Meski terlihat mirip, kedua hal ini memiliki perbedaan mendasar. Yuk, kenali perbedaan stunting dan gizi buruk untuk menjaga kesehatan anak Anda.

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan lini kronis. Ini artinya, kekurangan gizi terjadi dalam jangka waktu yang lama, biasanya sejak awal kehamilan hingga anak berusia 2 tahun. Kondisi ini menyebabkan tinggi badan anak berada di bawah rata-rata sesuai usianya.

Gizi buruk, sebaliknya, adalah kondisi kekurangan gizi akut. Ini terjadi ketika anak kekurangan asupan makanan bergizi dalam waktu yang singkat. Gizi buruk dapat menyerang anak segala usia, tidak hanya balita.

Perbedaan mendasar stunting dan gizi buruk:

  • Durasi kekurangan gizi: Stunting disebabkan kekurangan gizi kronis, sedangkan gizi buruk terjadi akibat kekurangan gizi akut.
  • Waktu munculnya gejala: Stunting baru terlihat setelah anak berusia 2 tahun, sementara gizi buruk bisa dikenali lebih cepat dengan gejala fisik.
  • Dampak: Stunting memiliki dampak jangka panjang terhadap perkembangan kognitif dan kesehatan anak, sedangkan gizi buruk dapat menyebabkan berbagai penyakit infeksi.

Ciri-ciri anak stunting:

  • Tinggi badan anak lebih pendek dibandingkan teman seumuran.
  • Perawakan kurus atau terlihat lebih muda dari usia sebenarnya.
  • Gangguan perkembangan motorik dan kognitif.

Ciri-ciri anak gizi buruk:

  • Berat badan turun drastis.
  • Rambut kusam dan mudah rontok.
  • Lesi pada kulit dan mulut.
  • Otot lengan dan tungkai terlihat lemah.

Pencegahan stunting dan gizi buruk:

  • Pemberian nutrisi yang adekuat selama kehamilan dan menyusui.
  • Pemberian makanan pendamping ASI yang bergizi sejak usia 6 bulan.
  • Menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah infeksi.
  • Pemberian imunisasi lengkap sesuai jadwal.

Kesimpulan:

Stunting dan gizi buruk merupakan gangguan kesehatan yang berbeda. Orang tua perlu memahami perbedaan keduanya agar dapat mengenali gejala secara dini dan mengambil langkah pencegahan yang tepat. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi jika Anda memiliki pertanyaan tentang tumbuh kembang anak.

Tinggalkan komentar