Pada tahun 1600-an, sebuah ekspedisi VOC yang dipimpin oleh Jacob van Heemskerk tiba di pantai Kalimantan Timur. Mereka mendarat di sebuah tempat yang sekarang dikenal sebagai Tarakan yaitu di sebelah pantai timur.
gak perlu rumus scatter jangan lewatkan scatter hitam satu kali scatter hitam sekali putar waktu santai visual modern dan jackpot bocoran wtosport rahasia ayam underdog cara manfaatkan angka hasil gila pola scatter wtosport gold mine Ibu Guru SD Probolinggo Coba Slow Spin Mahjong Wins 3 Rahasia Warga Tegal Main Mahjong Ways dan Dapat Jackpot Inilah Rahasia Besar Mahjong Ways 2 JP Mahjong Ways di WTOBET Bikin Bisa Beli Traktor Mewah Youtuber Gaming Coba-Coba Mahjong Ways 2 di WTOBET
Sebelum Belanda tiba, Kalimantan Timur telah menjadi rumah bagi berbagai suku dan komunitas yang telah berkembang dengan cara mereka sendiri. Dayak adalah salah satu kelompok etnis asli yang mendiami wilayah ini, hidup dengan harmoni dengan alam dan hutan hujan yang subur. Mereka menjalankan perdagangan antar suku dan menjaga budaya mereka yang kaya.
Pada abad ke-16, Belanda mulai melirik wilayah-wilayah baru untuk dieksplorasi dan dikuasai. Ini adalah saat mereka pertama kali melihat potensi besar di Kalimantan Timur. Mereka tertarik dengan kekayaan alamnya, terutama hasil bumi yang melimpah. Pada tahun 1600-an, perusahaan dagang Belanda, Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC), mulai mengirim ekspedisi ke Kalimantan Timur.
Kedatangan Belanda di Kalimantan Timur tidak hanya tentang eksplorasi, tetapi juga tentang penjajahan dan eksploitasi sumber daya alam. Mereka mulai mendirikan pos perdagangan di sepanjang pesisir, mengendalikan perdagangan rempah-rempah, kayu, dan hasil bumi lainnya. Ini memicu konflik dengan suku-suku pribumi yang sudah ada, termasuk suku Dayak.