Mengenal Cephalohematoma: Benjolan pada Kepala Bayi yang Perlu Diwaspadai

Cephalohematoma adalah benjolan pada kepala bayi yang disebabkan oleh penumpukan darah di antara tulang tengkorak dan lapisan terluar yang disebut periosteum. Kondisi ini biasanya terjadi selama proses persalinan, terutama pada kelahiran yang sulit atau menggunakan alat bantu seperti forsep atau vakum.

Penyebab Cephalohematoma

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, cephalohematoma paling sering terjadi saat persalinan. Tekanan kuat dan berulang pada kepala bayi saat melewati jalan lahir dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di bawah periosteum, sehingga darah menumpuk dan membentuk benjolan. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya cephalohematoma meliputi:

  • Kelahiran dengan forsep atau vakum: Penggunaan alat bantu persalinan ini dapat meningkatkan tekanan pada kepala bayi.
  • Bayi besar: Bayi dengan ukuran kepala yang lebih besar dari rata-rata berisiko mengalami cephalohematoma saat melewati jalan lahir.
  • Presentasi bayi abnormal: Posisi bayi yang tidak ideal saat persalinan, misalnya bokong (sungsang) atau melintang, dapat meningkatkan tekanan pada kepala.
  • Persalinan lama atau sulit: Proses persalinan yang berlangsung lama atau mengalami kesulitan dapat meningkatkan risiko trauma pada kepala bayi.

Gejala Cephalohematoma

Gejala cephalohematoma biasanya muncul dalam beberapa jam pertama setelah kelahiran. Berikut beberapa ciri khasnya:

  • Benjolan lunak dan tidak nyeri pada kepala bayi, biasanya terletak di satu sisi.
  • Benjolannya mungkin tampak membiru atau keunguan pada awalnya, kemudian berubah menjadi kuning dan hijau seiring waktu.
  • Ukuran benjolan dapat bervariasi, mulai dari kecil hingga sebesar bola tenis.

Penanganan Cephalohematoma

Cephalohematoma umumnya tidak memerlukan penanganan khusus dan biasanya akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan. Dokter akan memantau perkembangan benjolan dan kondisi bayi secara berkala.

Penting untuk dicatat bahwa dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, cephalohematoma dapat disertai dengan kondisi lain yang lebih serius, seperti anemia (kurangnya sel darah merah) atau fraktur tulang tengkorak. Oleh karena itu, penting untuk segera menghubungi dokter jika Anda mendapati gejala berikut pada bayi:

  • Benjolan semakin besar atau tidak kunjung mengecil setelah beberapa minggu.
  • Bayi tampak rewel atau menangis terus-menerus.
  • Bayi mengalami muntah atau demam.
  • Ada tanda-tanda perdarahan di area lain, seperti pada mata atau telinga.

Kesimpulan

Cephalohematoma adalah kondisi yang cukup umum terjadi pada bayi baru lahir, terutama setelah persalinan yang sulit. Meskipun umumnya tidak memerlukan pengobatan khusus, penting untuk tetap berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan tidak ada kondisi lain yang menyertai dan memantau perkembangan benjolan. Segera hubungi dokter jika Anda melihat adanya gejala yang mengkhawatirkan pada bayi Anda.

Disclaimer:

Informasi yang disampaikan dalam artikel ini tidak dapat menggantikan konsultasi dan diagnosis dokter. Selalu periksakan anak Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Bagikan:

Zuwai adalah seorang penulis blog yang penuh semangat, dengan hasrat mendalam terhadap berbagai topik. Melalui tulisannya, dia berbagi wawasan dan pengetahuan tentang kesehatan dan pendidikan. Ia selalu berusaha menyuguhkan informasi yang informatif dan inspiratif kepada para pembacanya. Dengan pengalaman dan ketertarikan yang beragam, ia berkomitmen untuk terus menginspirasi dan memberikan pandangan yang segar kepada para pembaca setia blognya.

Tinggalkan komentar